PGRI Dukung Program Ujian Nasional Demi Meningkatkan Mutu, Teguh Sebut UN di SD Wajib

Banyuwangi – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan program ujian nasional (UN) sebagai salah satu langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Ketua PGRI menegaskan bahwa pelaksanaan ujian ini tidak hanya menjadi alat evaluasi bagi siswa, tetapi juga menjadi dorongan bagi orang tua untuk lebih aktif mendampingi, mendidik, dan mengawasi anak-anak mereka dalam belajar.

“Posisi anak untuk lulus itu memang harus diuji. Selain untuk mengukur pencapaian, ujian ini juga memberi motivasi kepada orang tua agar lebih mendukung anak belajar. Tujuannya jelas, meningkatkan mutu pendidikan dan perilaku siswa,” ujar Ketua Umum PB PGRI, Teguh Sumarno, Rabu (04/12/2024).

Program ini diharapkan dapat diterapkan secara menyeluruh mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Menurut Ketua PGRI, pendidikan dasar seperti SD memiliki peran penting sebagai pondasi awal pembentukan karakter dan keilmuan siswa. Oleh karena itu, ujian nasional di tingkat SD pun dianggap wajib untuk memastikan anak mencapai kompetensi yang diharapkan.

“Inovasi dan motivasi dalam pendidikan harus dimulai sejak jenjang SD. Jangan sampai pendidikan dasar tidak memiliki penilaian yang objektif untuk kelulusan. Ini kunci dari pembentukan mutu pendidikan,” tambahnya.

Ketua PGRI juga menyoroti dampak dari penghapusan ujian nasional beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa tanpa adanya ujian nasional, siswa cenderung meremehkan proses belajar.

“Kalau tidak ada ujian nasional, siswa dan orang tua jadi kurang serius. Padahal, motivasi belajar itu penting untuk meningkatkan ilmu dan keterampilan siswa,” jelasnya.

Sebagai harapan, Ketua PGRI mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari siswa, guru, orang tua, hingga pemerintah, untuk bersinergi dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berprestasi di masa depan. Ia juga menekankan pentingnya manajemen yang baik dalam penerapan kurikulum baru, termasuk integrasi konsep pembelajaran modern.

“Pemerintah, guru, dan orang tua harus menjadi satu kekuatan untuk menciptakan generasi masa depan yang berkualitas. Dengan kerjasama yang baik, kita bisa memastikan anak-anak kita sukses,” tutupnya.

Penulis: Ari Bagus Pranata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Prove your humanity: 7   +   8   =