Banyuwangi -;Aktivis Panglima Harimau Blambangan Bersama Komunitas Pejuang Jalanan (KPJ) mengkritisi kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi Bahkan akan melaporkan ke polresta Banyuwangi, Kamis (29/02/2024).
Koordinator KPJ, Mohammad Amrullah, kata dia KPU harus profesional jauh dari praktek nepotisme, Praktek Culas, dan praktek korupsi, Selain itu, mereka sangat menyayangkan dengan adanya ketersediaan Makan minum (Mamin) bahkan untuk kopi dan teh saja tidak terpenuhi.
“Padahal ini anggarannya ini besar hampir 1 Miliar,” terang amrullah.
Kata dia, KPU telah mendapatkan anggaran dana hibah dari negara hampir menyentuh Angka Rp. 120 miliar sama bawaslu.
“Tetapi bagaimana pelayanan didalam? Seperti pelatihan RT lebih bagus dari pada Di dalam,” ujarnya.
Tujuan mereka menyampaikan aspirasi ini untuk menyampaikan hal yang sebenarnya, kata amrullah lagi, di KPU ini ada masalah itu yang harus dirinya akan meluruskannya.
“Yang perlu digaris bawahi jangan seperti itulah,” tuturnya.
Dia Menambahkan, saat ini dimasa pleno kegiatan adalah untuk menghasilkan sebanyak 50 Dewan DPRD di Kabupaten Banyuwangi, 9 Anggota DPRD Provinsi dan 7 Anggota DPR RI dan 4 DPD
“Artinya apa? Dari situlah lahir pemimpin bangsa maka dari itu fasilitas Harus Lengkap,” ucap dia lagi.
Ditempat yang sama, Panglima Harimau Blambangan, M Yunus Wahyudi, Mengatakan, Pihaknya setelah acara pemilu 2024 ini selesai mereka akan melaporkan KPU Banyuwangi ke polresta Banyuwangi terkait dana-dana yang digelapkan dan dana yang telah dikorupsi, serta menggerakan Ribuan massa untuk mengawalnya.
“Karena data per TPS yang per desa dan per kecamatan sudah tau berapa dana yang diberikan kepada mereka panitia pemilihan ini,” tegasnya.
Ditempat Lain, Ketua KPU Banyuwangi, Dwi Anggraini Rahman, Dikonfirmasi melalui pesan whatsapp dirinya belum memberikan komentar.
