Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi sabet dua penghargaan bergengsi dalam acara Insan dan budaya Provinsi Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang berhasil mendukung kegiatan pariwisata di daerahnya, Rabu (07/02/2024).
Kesempatan Pemberian penghargaan kepada pemerintah daerah yang berhasil mengembangkan seni budaya di daerahnya yakni bupati Banyuwangi yang diwakili Sekretaris Daerah.
2 penghargaan ini, atas terpilihnya Festival Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2029 oleh kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif Republik Indonesia dan Kepala Daerah Pendukung Kebudayaan Terbaik Sapa Insan Budaya dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur
Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyapa Insan Budaya dan Pariwisata, yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur (Disbudpar Jatim).
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah mengajak para seniman, budayawan, maupun pelaku wisata, untuk berkolaborasi, yang bertujuan untuk meningkatkan length of stay atau lama menginap wisatawan.
“Terutama wisatawan yang ada di the cruise (kapal pesiar),” katanya, seusai acara yang dihelat di Gedung Graha Wisata Jatim, Rabu (7/2/2024).
Khofifah mengatakan, wisatawan dari mancanegara tersebut, ketiak ke Indonesia, biasanya menghabiskan banyak waktu di Bali, kemudian mereka ke Jogja, Jawa Tengah, lalu mereka ke Jawa Timur biasanya waktunya cuma satu hari.
“Cukup lama saya mencoba mengkomunikasikan, supaya mereka bisa tinggal lebih lama. Mereka rata rata ke Bromo,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ketika Bromo sudah menjadi daya tarik wisatawan, Gubernur Khofifah berharap ada perhelatan pentas budaya lain, yang bisa membuat para pelancong ini betah lebih lama berada di Jatim.
“Pentas budaya apa yang bisa kita sajikan, lalu seni apa. Dulu sebetulnya oleh Bupati Probolinggo di ujicoba Jatilan, rupanya belum begitu memikat bagi wisatawan,” ucapnya.
Sementara itu, pertemuan dengan Gubernur Khofifah ini disambuat gembira oleh Andi Setiawan, salah satu undangan, yang merupakan seniman musik membina kelompok disabilitas.
“Alhamdulillah komunitas komunitas yang dibawah, seniman seniman yang dibawah masih diperhatikan. Ada jadwal jadwal tertentu untuk kita bisa main, untuk perform,” katanya.