BANYUWANGI – Malam puncak Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-252, diisi dengan Majelis Sholawat dan Doa Bersama, di Taman Blambangan, Senin (18/12/2023) malam. Di hadapan ribuan warga yang memadati lokasi yang berada di pusat kota tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memaparkan sejumlah capaian Banyuwangi.
“Alhamdulillah tahun 2023 banyak capaian yang diraih Banyuwangi. Semua ini bisa tercapai berkat kerja sama dan gotong royong seluruh stakeholder dan masyarakat Banyuwangi, serta doa dari para ulama, kiai, habaib, ibu nyai, dan para tokoh agama,” kata Ipuk.
Berbagai capaian itu di antaranya, kemiskinan Banyuwangi dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Setelah pada 2022 persentase penduduk miskin menurun signifikan menjadi 7,5 persen dari 8,07 pada 2021, pada 2023 angka kemiskinan Banyuwangi kembali turun menjadi 7,34 persen.
“Angka kemiskinan tahun ini tercatat yangvterendah dalam sejarah Banyuwangi,” kata Ipuk.
Demikian juga pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang terus pulih dan meningkat hingga 4,43 persen. Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi rata-rata selalu berada di atas Jawa Timur dan nasional.
Bupati Ipuk juga memaparkan peningkatan PDRB Tahun 2022 mencapai Rp93,29 triliun, meningkat 8,6 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 85,92 triliun.
Pada 2023 Banyuwangi juga meraih berbagai prestasi. Di antaranya Pengendalian inflasi terbaik yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Banyuwangi juga meraih kabupaten sangat inovatif pada kompetisi Innovative Goverment Award yang diselenggarakan oleh Kementrian Dalam Negeri. Banyuwangi juga ditetapkan sebagai daerah nilai tertinggi SAKIP (sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan) dengan predikat A. Serta berbagai prestasi yang ditorehkan Banyuwangi lainnya.
“Tak kurang dari 105 penghargaan diterima Banyuwangi dalam kurun 2021 – 2023,” beber Ipuk.
Selain itu, kunjungan wisatawan juga menunjukkan tren positif seiring dengan bergeliatnya sektor pariwisata di daerah pasca pandemi. Tercatat data kunjungan wisatawan domestik pada 2021 sebesar 1.865.553, meningkat pada (2022) 2.948.543. Sementara turis asing yang bepergian ke Banyuwangi tercatat (2021) 3.854 orang, (2022) 29.020 orang, (2023) 36.829 orang.
Berkah dari inovasi dan prestasi tersebut, Banyuwangi menerima dana alokasi insentif fiskal tahun 2024 mencapai Rp 32,61 miliar. Banyuwangi merupakan daerah dengan alokasi insentif fiskal terbesar di Indonesia.
“Insentif tersebut akan kami optimalkan untuk kegiatan yang mempunyai dampak dan manfaat langsung ke masyarakat,” kata Ipuk.
Beragam capaian itu menurut Ipuk juga merupakan berkat doa dari para ulama, dan anak yatim yang selalu dihadirkan tiap gelaran event di Banyuwangi. Banyuwangi juga rutin menggelar Festival.
“Ada banyak kemajuan yang kita capai, tapi juga ada kekurangan yang belum kita capai. Kami mohon maaf, atas segala kekurangan dalam pelayanan. Kami minta bimbingan dan arahan dari para ulama, agar bisa menjalankan amanah agar bisa lebih baik lagi ke depan,” pungkas Ipuk. (*)