Banyuwangi – Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak ( TRC PPA ) Banyuwangi akhirnya angkat suara pasca Insiden “”Adu Jotos” di kelasnya menyedihkan yang tersebar di media sosial menjadi sorotan publik, Selasa (21/11/2023).
Sekretaris Jendral Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak ( TRC PPA ), Veri Kurniawan S.ST.,S.H mengatakan, Dia sangat menyayangkan dengan kejadian yang ada di salah satu sekolah di Banyuwangi. Dimana peran nyata dan kongrit dinas pendidikan untuk pencegahan yang timbul di sekolah.
” Selama ini apakah ada aturan yang baku dan ideal yang sudah dicetuskan untuk pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual maupun fisik oleh dinas pendidikan melalui UPTD misalkan langsung ke sekolah,” kata Veri, Rabu (22/11/2023).
Menurut Veri, Dinas pendidikan ini sebagai penanganan pertama dalam pembentukan karakter, mental anak. Jadi perlu Sumber Daya Manusia yang memadai, dan pengawasan yang maksimal apa yang dilakukan anak didik di sekolah. Misalkan dengan cara kasih CCTV di berbagai sudut sekolah maupun di setiap kelas.
Trend kekerasan pada anak di Banyuwangi ini terus meningkat, maka saya rasa Bupati Ipuk ini benar – benar perlu mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan jika masih ingin Banyuwangi menjadi kota atau kabupaten yang benar – benar nyaman dan layak anak.
“Kita tahu Bupati Ipuk ini sangat peduli terhadap anak, namun jika tidak evakuasi kinerja kepala dinas pendidikan itu semua akan sia – sia,” pungkas Veri.