Banyuwangi – Dinas PU Pengairan Banyuwangi meluncurkan inovasi strategis dalam memitigasi banjir di tahun 2023, sebagai upaya proaktif dalam menghadapi musim hujan yang kerap menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, terdapat 7 kegiatan yang dilaksanakan sebagai langkah mitigasi banjir. Pertama, melakukan normalisasi di Kali Loo dan beberapa titik banjir lainnya di awal tahun 2023. Kedua, membangun kolam penampungan di Kampung Ujung untuk menampung luapan air dari Kali Loo, dengan tambahan pompa yang bertujuan memompa kembali luapan air ke aliran sungai.
Ketiga, pembuatan pompa pengendali banjir dan pintu kleb di Kampung Lebak untuk mengurangi dampak banjir apabila intensitas hujan tinggi. Keempat, menambah jumlah personil PPA (Penjaga Pintu Air) di daerah hulu guna memberikan informasi banjir hulu.
Kelima, pembuatan 500 sumur resapan yang tersebar di wilayah Banyuwangi untuk mengurangi limpasan permukaan. Keenam, pengadaan 3 pompa mobile dengan kapasitas besar yang siap dioperasikan sebagai antisipasi apabila terjadi banjir.
“Pengadaan 500 bronjong yang siap digunakan apabila terjadi tanah longsor seperti pada musim hujan sebelumnya,” tulis guntur di akun instagram @Priambodo.guntur, Senin (06/11/2023).
Selain upaya mitigasi oleh Dinas PU Pengairan, peran serta masyarakat dalam menjaga saluran air tetap bersih juga sangat penting untuk memaksimalkan mitigasi bencana dan mewujudkan Banyuwangi yang bebas banjir.